1. Prinsip Perusahaan
- Perusahaan adalah suatu konsep bisnis strategi
- Suatu pemasaran harus di rumuskan oleh manajemen pucak, orientasi jangka panjang, mengemudikan arah perusahaan untuk mencapai tujuan dan memegang tanggung jawab dalam menciptakan konsumen bisnis yang loyal.
- Untuk saat ini pemasaran tidak hanya tentang penjualan dan periklanan atau bahkan 4P (konsep tradisional) karena saat ini perusahaan ditekan oleh faktor pendorong perubahan ekstern seperti teknologi, ekonomi dan pasar serta faktor pendorong internal seperti para pemegang saham,SDM dan budaya organisasi yang ada di dalam perusahaan itu sendiri.
2. Prinsip Komunitas
- “Pemasaran merupakan bisnis setiap orang” maksudnya semua orang dalam perusahaan adalah satu komunitas , yaitu komunitas pemasaran setiap orang dalam suatu perusahaan apapun deskripsi atau bentuk pekerjaannya, setiap orang bertanggung jawab untuk menciptakan loyalitas konsumen.
3. Prinsip Persaingan
- “Perang pemasar merupakan perang nilai” maksudnya adalah (nilai sama dengan perbandingan antara pengeluaran dan manfaat). Dalam hal ini perusahaan tidak sekedar mengejar keuntungan jangka pendek akan tetapi menciptakan nilai pelanggan dalam arti menjalin hubungan dengan pelanggan untuk jangka panjang.
Terdapat 5 alternatif rumus menciptakan nilai :
a. Meningkatkan manfaat, menurunkan biaya
b. Meningkatkan manfaat, menjaga biaya tetap konstan (stabil)
c. Menjaga manfaat tetap konstan, menurunkan biaya
d. Secara signifikan meningkatkan manfaat, meningkatkan biaya
e. Menurunkan manfaat, secara signifikan menurunkan biaya
- Dalam hal ini memperbaiki nilai bagi pelanggan merupakan kunci menenangkan persaingan dan menjaga konsumen agar tetap loyal.
4. Prinsip Mempertahankan
- “konsentrasi pada loyalitas, tidak hanya pada kepuasan” maksudnya adalah dalam era pilihan (era of choices) sekarang ini tidak ada jaminan bahwa pelanggan yang puas akan menjadi pelanggan yang loyal.
- Kepuasan adalah proses, tujuan akhirnya adalah tetap pada loyalitas pelanggan, jadi loyalitas pelanggan telah menjadi target penggerak setiap perusahaan.
- Yang terpenting adalah kualitas keuntungan (dari konsumen lama), bukan hanya kuantitas keuntungan (dari konsumen baru).
5. Prinsip Integrasi
- “Konsentrasi pada diferensiasi, tidak hanya rata-rata”
- Semua pelanggan tidak di ciptakan sama , tidak ada pelanggan rata-rata, masing-masing adalah unik . Karena itu, perusahaan harus konsentrasi pada konsumen secara individual.
- Perusahaan harus membangun hubungan yang akrab dengan pelanggan. Cukup akrab untuk belajar tentang kebutuhan dan keinginan pelanggan sertamemahami ekspektasi pelanggan. Kita tidak boleh berfikir bahwa pelanggan secara kasar memiliki kebutuhan, keinginan dan ekspektasi yang sama.
6. Prinsip Antisipasi
- “Konsentrasi pada sikap proaktif, tidak hanya reaktif” maksudnya adalah
- Perusahaan harus siap terhadap adanya perubahan, siap beradaptasi dengan perkembangan industri, siap mengantisipasi setiap perubahan (teknologi,ekonomi,pasar) dan proaktif dalam mengikuti perubahan tersebut.
- Perusahaan harus proaktif sebagai agen perubahan (change agent), pendorong perubahan (change driver) atau bahkan pendobrak perubahan (change surpriser) bagi para pesaingnya.
7. Prinsip Merk
- “Mengabaikan jebakan komoditi”
- Bagi perusahaan, merk tidak hanya sekedar nama, logo/symbol. Merek adalah indikator nilai bagi sebuah perusahaan.
- Merek adalah modal yang memberi nilai tambah bagi produk dan jasa yang di tawarkan , aset yang menciptakan nilai bagi pelanggan
- Dengan merek, perusahaan dapat membebaskan diri dari kurva penawaran – permintaan , tidak tergantung pada harga dititik ekuilibrium. Perusahaan dapat menjadi penentu harga bukan penerima harga.
8. Prisip Pelayanan
- “Mengabaikan jebakan kategori bisnis” maksunya adalah
- Bagi perusahaan , satu-satunya kategori untuk seluruh bisnis adalah pelayanan. Pelayanan adalah peninggi volume bagi sebuah perusahaan.
- Pelayanan adalah suatu paradigma yang merupakan semangat dari perusahaan, sikap untuk menyokong dan memenangkan persaingan.
- Pelayanan berarti solusi, perusahaan harus memberikan solusi yang tepat kepada konsumen.
9. Prinsip Proses
- “Mengabaikan jebakan orientasi fungsi”
- Prinsip ini menuntut perusahaan menjadi kapten dari proses rantai persediaan, proses dari bahan baku menjadi produk jadi, dengan cara mempertinggi penciptaan nilai.
- Sedapat mungkin perusahaan menjadi pusat jaringan organisasi yang potensial untuk menambah nilai dengan mitra supplier, pelanggan dan pesaing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar